Sabtu, 10 Februari 2024

Andika BuncAzca Musisi Klaten yang merilis lagu baru “Diam Diam Cinta”

Musisi asal Klaten, Jawa Tengah, Andika BuncAzca rilis single baru “Diam Diam Cinta” yang viral di media sosial dan digital audio streaming.

(Foto Andika BuncAzca)

 

KLATEN – Musisi indie merilis lagu terbarunya dan membuat dunia maya menggelegar! Pasalnya Andika BuncAzca merilis lagu “Diam Diam Cinta” yang distream sebanyak lebih dari 500.000 pendengar di Spotify dan telah digunakan lebih dari 20.000 pengguna sound di TikTok. Lagu dengan tema dan lirik menyimpan perasaan menjadi perbincangan pengguna sosial media, dikarenakan relate dengan yang dialami kalangan muda saat ini. Tentu hal ini menciptakan respon yang baik terhadap karya lagu ini.

Andika menyampaikan terkait dengan lagu “Diam Diam Cinta”, melalui lirik tersebut bercerita tentang perasaan jatuh cinta kepada seseorang namun hanya dipendam dan tidak berani mengungkapkan. Dan pada keadaan ini, ia tetap bahagia walau belum bisa memiliki pujaan hatinya. Lagu ini dikemas dengan lirik yang bernada gembira dan dengan musik yang riang. Tentunya menjadikan lagu ini unik dan enak didengar.

Lebih lanjut, Andika menyatakan bahwa lagu ini easy listening. Meskipun bertemakan memendam perasaan, namun tidak sendu. “Tidak semua yang belum bisa dimiliki harus dirasakan dengan hati yang sendu”, begitu ungkap Andika. Dan tentunya lagu ini diciptakan dari kisah yang melekat dengan pribadi, yang membuat lagu semakin dalam maknanya.

Andika telah meramaikan dunia musik sejak tahun 2012 di kota Klaten dan sekitarnya sebagai pemain musik sekaligus menjadi penulis lagu. Berawal dari ngeband dengan teman-temannya, hingga memilih solo karir di tahun 2020. Andika memiliki beberapa grup band yang pernah diikuti, seperti Inori, Ludira dan Abrida. Beberapa rekan dan band lain juga membawakan karya lagu ciptaan Andika, seperti Senarai Band, SJK Musik, dan masih banyak lagi.

Andika BuncAzca yang lahir di Klaten bermimpi bahwa musisi daerah juga bisa naik kelas ke kancah nasional. Dengan belajar secara otodidak, Andika telah membuktikan bahwa musisi indie lokal mampu mendapatkan peluang yang sama dengan musisi di kota besar lainnya. Menurutnya, musisi indie harus selalu konsisten dan proses kreatif tidak boleh berhenti. Inilah yang menjadi penggerak dan penyemangat agar terus selalu berkarya.

Industri musik Tanah Air saat ini menjadi lebih fleksibel untuk musisi indie, dikarenakan kemajuan teknologi dan digital yang tentunya sangat memudahkan proses kreatif. Dengan kemajuan digital saat ini, produksi lagu bias dilakukan secara mandiri. Seperti proses kreatif lagu Diam Diam Cinta, Andika BuncAzca memproduksinya secara mandiri. Mulai dari penciptaan lagu, proses rekaman, mixing, mastering, hingga perilisan dikerjakan secara mandiri.

Dengarkan lagu Andika BuncAzca di Spotify dan YouTube serta Digital Audio Streaming lainnya.

DIAM DIAM CINTA - YOUTUBE

Selasa, 08 Oktober 2019

Tidak Ada Kata "TERLALU DINI BAPER" Untuk Sebuah Ketulusan!

Sebentuk muara kasih hadir dalam putaran waktu. Hal itu menguat dan mengguyur hati yang temaram dan muram karena cerita usang yang menelisik dan berisik dipikiran. Ada banyak rasa yang tidak dapat diterjemahkan dalam bahasa, namun dapat dipahami dengan emosional. Semakin diri memaksa menjelaskan, semakin pikiran dibuat bimbang. Hari ini menjumpai sebuah kata sapaan yang membangkitkan jiwa. Ia menyapaku dengan sederhana namun membawa bahagia. Aku pikir ini mimpi, hanya saja terlalu indah dan sangat disayangkan bila sebatas itu saja. Dia adalah sosok yang pernah mewarnai hariku beberapa tahun lalu. Indah bukan main, hanya saja segala cerita telah berlalu, hilang dan tidak akan dijumpa dalam suasana yang sama.

Bicara tentang cinta, sebuah perasaan yang tulus memang tidak akan lekang meskipun terhempas oleh waktu atau bahkan jarak sekalipun. Bicara tentang rasa, tidak akan ada yang lebih memahaminya selain dirimu sendiri. Mungkin orang lain melihat itu sebagai sesuatu yang berlebihan, tapi tidak untukmu. Kamu bahagia, artinya kamu menikmati rasa dan cinta yang terbentuk dalam diri, hati dan pikiranmu. Dan sejauh apapun dirimu melangkah, semua akan kembali pada cinta yang telah melekat pada jiwamu. Seperti hari ini, dia kembali menyapa dengan menghadirkan keindahan lama. Cinta memang begitu. Dia akan hadir entah dengan cara apapun, dengan waktu yang entah kapan, serta dengan siapapun orangnya termasuk mantan.

Aku kembali menghiasi pikiranku dengan nostalgia masa remaja ketika bersamanya. Beberapa pertanyaan yang dilontarkan membuatku semakin mendalami makna keindahan yang dirindukan. Dan dari sapaan itu kami saling bercerita tentang kehidupan baru. Kau tau? tidak ada yang lebih seru dari membahas pengalaman bersama orang spesial. Dan hari ini, malam ini, aku tergugah untuk mengajak diriku kembali bahagia dengan beberapa tujuan-tujuan istimewa, termasuk memilikimu kembali, sang pujaan yang sempat berlalu. Tidak ada kata terlalu dini baper, jika hatimu berkata "ya" maka lakukanlah dengan segera, karena tidak semua hal dapat dijelaskan secara rasional.

Andika BuncAzca - Pantai Wediombo, 2019


Selasa, 26 Desember 2017

Tak Mendengar

Mudah berteriak, menunjuk memerintah
Menusuk hati, mematikan nurani
Menganggap paling benar, seakan seorang Raja
Menusuk hati, mematikan nurani

"aku tak mendengarnya"

Menyudutkan, memperbudak
Tak ubahnya menginjak dengan bangga
Menyudutkan, memperbudak
Hanya aku tak bisa melawan

Aku tak mendengarnya
Pura-pura tak mendengarkan
Cukup lapangkan dada

Selasa, 19 September 2017

Coretan Refleksi: Kemasan

Teramat sering "apa yang dilihat tidaklah sama dengan keadaan sesungguhnya". Seperti kemasan yang nampak megah, namun didalamnya hanyalah sesuatu yang biasa adanya. Keelokan itu seakan sebagai senjata pujian atau bahkan cemoohan. Hal itu karena mereka hanya melihat dan tidak merasakan, tentang proses, perjuangan, kegagalan, bangkit, pencapaian, dan lain sebagainya. Apa yang selalu menjadi titik poin? menurutku, ini semua tentang apa yang tersedia, atau apa yang dikenakan, tolok ukur kias dalam pencapaian seseorang. Mereka hanya berkata tentang "enaknya" atau "kalau cuma". Lalu, kami yang berproses harus menanggapi dengan cara apa? sikap yang bagaimana?
Sedikit cerita, suatu hari aku melihat ia yang selalu melangkah dengan senyum. Dia adalah pelajar yang sedang mencari jati dirinya, mencari sesuatu yang akan menjadi bekal menuju mimpinya. Tak terlihat sedikitpun renungan atau bahkan kesedihan yang mencolok. Ketika aku bertandang, rumahnya bak istana megah yang ketika orang melihatnya, ia akan memandang hormat. Dengan banyak kemampuan, dia bak multitalenta. Sepertinya dia adalah orang yang memang terlahir beruntung dan memiliki segala sesuatu yang mendukung untuk melakukan apapun yang ia inginkan.
Sekilas segalanya tampak menyenangkan dan menggembirakan. Melihatnya pun menjadi hal motivasi. Sepertinya kehidupan seperti itulah yang dimimpikan manusia yang sedang menuju mimpi. Hanya melihatnya melakukan sesuatu pun mampu membuat orang disekitarnya merasa dekat dengan tujuan atau mimpi mereka. Bagaimana bisa, dengan mudahnya memberi orang lain motivasi dan semangat yang hebat? tentu ini tidaklah mudah.



Rabu, 12 Oktober 2016

Ludira Band - Bersemi Di Hati (Download Mp3 Gratis)

"Bersemi Di Hati" adalah single pertama dari album "Dream Come True" Ludira Band. Lagu ini diciptakan oleh Daniel Dwi Supriyanto selaku mantan Vocalis Ludira Band. Dengan formasi baru, Ludira Jogja mengaransemen lagu "Tau Tak Tau (T3)" dan berhasil menghadirkan nuansa baru dengan judul "Bersemi Di Hati. Untuk mendownload lagu ini klik tulisan DOWNLOAD di bawah ini. #ludiraband #ludiraku #ludirajogja

DOWNLOAD 1 

DOWNLOAD 2 

Selasa, 12 April 2016

Biografi Musik Andika BuncAzca

Terjun dalam bidang seni adalah pilihan yang tepat karena saya dapat belajar tentang banyak hal seperti berorganisasi, event organizer, manajemen SDM, mempromosikan sebuah produk, mengembangkan kemampuan bermusik, menjalin relasi, serta menjadikan bijak dalam mengambil keputusan tentang berbagai masalah yang dihadapi. Banyak hal yang dapat saya pelajari dalam hobi bidang seni yang tidak diperoleh di instansi pendidikan formal. Kecintaan dengan hobi bidang seni menciptakan pengalaman yang akan selalu membekas dalam ingatan.

Mencintai seni terutama bidang musik telah tumbuh sejak di bangku TK. Dengan hobi mendengarkan lagu barat seperti Westlife, Michael Jackson, Guns’n Roses, membuat saya mencintai musik. Setelah itu memberanikan diri menyentuh alat musik (kelas 2 SD), lalu Gitar (kelas 6 SD), Bass kelas (7 SMP), Perkusi kelas (9 SMP), Piano (kelas 11 SMK). Kemampuan yang berkembang dari masa ke masa karena kecintaan akan bidang seni khususnya musik.

Saya juga bergabung dengan organisasi Sanggar Lare Mentes, RRI (Republik Rezpektor Klaten) untuk mengembangkan kemampuan bermusik. Yang selanjutnya membentuk grup band “INORI BAND”. Dari band ini, saya mulai mengembangkan BMI Production yang selanjutnya berganti nama menjadi “INORI MANAGEMENT”. Inori Management merupakan label/komunitas band indie yang menaungi band indie di Yogyakarta dan sekitarnya. Beberapa musisi/artis band indie turut menjadi bagian dari Inori Management, seperti: Ludira Band; Quid Band; Fly With ButterFly Klaten; AWSM!, Kelly 9; Jankiz Band; Sanggar Lare Mentes; K-hista Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta.

Berbagai pengalaman perform serta recording membuat saya ingin belajar lebih lagi. Inovasi perlu dilakukan agar menghasilkan karya yang anti-mainstream. “Setiap musisi memiliki idealisme masing-masing dalam berkarya. Namun akan lebih hebat jika musisi tersebut mampu menanggalkan idealismenya untuk belajar serta mengoptimalkan wawasan dalam berkarya (Andika BuncAzca–2016)”; “Jadilah manusia yang berbeda dan terkenal (M. Ali Sukrajap, SE., MBA – Fakultas Ekonomi ; Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta”. Menurut saya kesalahan adalah pelajaran agar lebih teliti dan awas, serta kegagalan adalah kesuksesan yang belum optimal. Jadi kedua hal tersebut mampu dibenahi dan diasah agar optimal dan sesuai harapan. #BiografiAsaBuncAzca #AndikaBuncAzca #InoriManagement

Rabu, 23 Maret 2016

Aku Dalam Ludira Band (Biografi Andika BuncAzca)

Berawal dari Masdika Nur Agus Salim yang bekerja di Bakpiaku 29 – Yogyakarta, saya berkenalan dengan Ludira Band di akhir tahun 2013. Pada saat itu saya masih mengusung nama BMI Production Klaten dan Inori Band. Perkenalan di awal dengan Dwi Supriyant dan Budi Ahmad Soleh cukup berkesan karena kata-kata mereka yang cukup memiliki semangat dan motivasi yang tinggi. Ditambah lagi demo lagu Ludira Band yang cukup membuat saya terkesan. Lagu mereka cukup easy listening dan memiliki potensi yang cukup besar. Akan sangat disayangkan bila hanya disimpan sendiri dan dilupakan. Saya memutuskan untuk bekerjasama dengan Ludira Band untuk membuat single lagu untuk band ini. Dan saya menyanggupi ketika diminta menjadi additional player Ludira Band sebagai Bassist.

Ludira semakin matang ketika Faizal Risky Yulianto bergabung bersama Ludira Band. Komposisi: Dwi Supriyant (Vocal+Gitar), Budi Ahmad Soleh (Gitar); Andika BuncAzca (Bass); Faizal Riski Yulianto (Drum) menjadi perpaduan yang apik. Dengan komposisi tersebut Ludira Band memantapkan diri dan menerima beberapa undangan job. Beberapa band indie Yogyakarta (ex: Lighter Band, Nahkoda Band, Nevo Band, K-Hista, Kelly 9, dll) pun mendukung kehadiran Ludira Band di kancah musik indie Yogyakarta. Sebagai band pemula Ludira Band belajar dari satu event ke event lain agar menjadi lebih baik dan kompak.

Kendala mulai muncul ketika Ludira Band harus melepas Faizal Risky Yulianto. Ketimpangan Ludira Band tanpa drummer membuat Ludira Band harus vacum dan mencari drummer baru. Namun disisi lain, Ludira Band sempat mengisi beberapa job baik akustik maupun inverview promo lagu di radio di Jogja (saat itu di Arma Sebelas Radio). Pencarian drummer sempat menemukan titik terang yaitu Rusdi, akan tetapi hal itu tidak berlangsung lama karena Rusdi pun hengkang dari Ludira Band. Hal ini disusul dengan Dwi Supriyant yang hengkang dari Ludira Band untuk merantau di Sulawesi. Ludira pun semakin timpang.

Tersisa Budi Ahmad Soleh dan Andika BuncAzca. Berdasarkan kesepakatan bersama, Ludira Band menggandeng Harrari Septin sebagai vocalis Ludira Band. Dengan formasi ini, Ludira Band pentas dan promo dengan cara akustik. Sempat beberapa kali berkolaborasi dengan band lain, seperti Irfan Dian Utomo Inori Band serta Solois lainnya. Hingga Akhirnya Budi Ahmad Soleh kembali menggandeng Heru Febriyant sebagai Drummer Ludira Band. Komposisi yang apik tersusun dengan rapi: Harrari Septin (Vocal), Budi Ahmad Soleh (Gitar), Andika BuncAzca (Bass), Heru Febriyant (Drum). Selanjutnya Ludira Band mulai berkarya kembali dan menggarap album pertama “Dream Come True”. #BiografiAsaBuncAzca #AndikaBuncAzca #InoriManagement #LudiraBand #Ludiraku #Ludira