Kamis, 18 Juli 2013

Lorong Keheningan Diri

Belum kokoh diri tegak melangkah, kali ini jatuh
rekaan fantasi tercipta disini
aku belum lelah, namun nyaris saja mundur
segala hakikat menikam sebuah opini yang aku punya
menurutnya itu kesalahan, kesalahan yang fatal, bahkan itu merubahku
apa aku tak seperti biasa? apa aku selalu berdalih sekarang?
pasti akan terjawab "YA"

Dan kenyataan mengubur semuanya
entah itu pujian atau cacian, semua dengan sigap datang bersaamaan
kadang mengurung, kadang juga menggandeng
otak berfikir cukup keras untuk ini
keras, cukup menghantam pikiran

Banyak yang ku paksakan
seperti memaksakan berdiri tentunya
itu hal berat kawan, apalagi menggandeng beberapa diantaranya
kadang tak kuasa, menggoncang bumi dan duniaku hingga tertindih
bisa saja mati dibawah reruntuhan kekejaman dunia

Segelintir kata mungkin mudah diucapkan
tapi itu tak gampang dilakukan
dan itu bisa saja membangun ataupun merobohkan
ingat, diri tak sekuat itu
dan jiwa tak setegar kelihatannya

Tangis sering bersembunyi di bilik tawa
teramat sering luka bersandar pada keindahan
cukup untuk tak memancing kata-kata sumbang
mengusaikan sesuatu yang belum waktunya
dan cukup meredam dan melompatinya untuk pergi
menjauh dari sesuatu yang berat menikamku
membumbung ke atas, menuju langit, menuju keheninganku


Jumat, 12 Juli 2013

Mengopak Jiwa, Kembali Jangan Pergi

sedu sedan, perasaan tak mau kehilangan menyelimutinya
kusadari dan kupahami semua deru dan suara-suara darimu
terasa dia datang dengan berdegap-degap, seakan tak ingin hal itu terjadi

alang-alang menjadi saksi isak pilu
dengan rintihan iba, disertai desir angin yang mengalun diantara kependihan itu

sekelip mata, tutur kata akan menakrifkan segala ujung pola ini
membuat alur itu benar-benar terhenti atau lurus kembali
hanya saja itu tak mudah, tak semudah membalikkan tangan
tak mudah pula membalikkan fakta yang ada

ku coba lihat dari sisi lain, dan semua itu menuntun, menarikku kembali
bersamaan dengan ini, sebuah keyakinan muncul, membawa diri kembali melukis garis itu
sedikit tertahan dalam tutur kata, aku coba meyakinkannya
"Setitik rasa yang kau tanamkan, kan terjaga, tak akan terbiarkan apapun mengusiknya, bahkan melepaskan sejuta impian yang ada... | aku menyayangimu, mencintaimu, kini dan sampai nanti diri ini terbatas masa"  itu ucapanku, penuh dengan kehati-hatian kuungkapkan padanya

keyakinan nya mulai tumbuh, tak akan dengan mudah semua ini terusaikan
ia mulai percaya bahwa aku tak akan beranjak begitu saja, dan aku juga berfikir demikian
berfikir seperti sejarah yang takkan terulang untuk kedua kalinya
tak ingin itu menjadi sesal di kemudian hari

kulihat sedikit senyumnya mulai terpancar, berbinar...
bersambut dengan pelukan, kepedihan ini berakhir dengan keharuan, suka cita tuk melanjutkan lukisan indah hari-hari bersamanya..


Selasa, 02 Juli 2013

Untuk Kita

Menepi pada pelabuhan yang sama
ada rasa canggung, cukup menghentak diri rasa mengecil
banyak kenangan membawaku melayang
namun rasa hati iba jika menengoknya

Aku cukup terbawa dimana pukulan dan melodi kembali kudengar
YA.... Disinilah tempatku
mula diri beranjak, menjadi pribadi seperti saat ini
mula diri bersiap, terbang dengan sayap-sayap yang pernah luka
aku bernostalgia disini

Sedikit merasa, suasana berkurang dan tak seperti dulu
ada yang beda dari semua ini
dan aku menyadarinya, ada beberapa yang hilang
sesuatu yang dulu cukup memegang arti dari semua ini
tapi itu dulu, kadang revolusi mampu mengubah semuanya
termasuk aku dan hal itu

Selaksa samudra nan membentang
satu landasan dimana mimpi pernah kucurahkan disini
hati yang terlihat muram, sedih, suka, gembirasemua pernah kurasa, bersamamu
dan ini menjadi memori, dimana beberapa diantaranya mengikatku
agar aku tak pergi, tak beranjak dari kisah klasik itu

Tersenyum, kemudian aku berjalan ke dalam
mengingat apa yang telah berlalu dari hati
aku rasa fatamorgana itu tak lagi ada
dengan cinta, ini semua mampu membuatku kembali terbang
rasa layu tiba-tiba berubah semi
sesuatu yang hilang itu telah terganti dengan sesuatu yang lebih bermakna
lebih mengetahui mana yang harus dipilah
Ya.. ini kedewasaan..
Untuk kita