terusik
sebuah tangisan malam itu
dan
aku bergeming, tak beranjak karna terpaku rintihan itu
mengiba,
menangis keras, membuka hatiku
kini,
aku mulai peduli
aku
mulai merasakan kembali cerita lalu yang kini menghampirinya
perasaannya
rekah seiring hal itu
mungkin
ia dapat bangkit atau tersenyum, ketika bersama cinta kasihnya
tapi
hal itu langka ia dapat
bukan
terkekang, namun terbatas pada pasal-pasal lama
keras
bila dirasakan, tapi ia sudah terbiasa
wanita
besi nan kuat, dia meraung kencang malam itu
menangislah
sayang, aku disisimu
aku
tak akan enggan bila harus menghapus air matamu
teriaklah
sayang, bersandarlah di bahuku
aku
akan meredam emosimu
lepas
penatmu, segala bebanmu
perihmu
akan melebur seiring tangisanmu berhenti
lalu
tertawalah, sambut bahagiamu saat mentari menjemput fajar, nanti