Minggu, 22 Februari 2015

Istimewa Pada Waktunya, Tidak Untuk Diulang


Apa kau bercahaya? Apa kau bersinar? Segala kilau darimu indah bukan main. Setiap kau menelusur, ada sorotan kagum yang luar biasa dan tiada hentinya. Lalu, apa lagi? Disana, cerita dosa tersimpan, dibalik tawa rekahan bibir manis merah jambu. Aku menyebutnya hal yang paling aku benci, bahkan aku sempat mencacinya dengan kata kotor sembari bersungut-sungut.

Tentu kau ingat, kala kau merintih manja di dada yang kini terluka tertancap belati cinta. Apa telah lupa? Atau telah disengaja? Entahlah. Hanya saja, aku tak sebodoh itu, tak akan menuruti alur yang sama untuk kembali terjebak dalam cerita silam, menjilat kembali pahitnya kisah sempurna yang berubah menjadi kisah tak sempurna. Aku tau, aku siapa – kamu siapa. Cerita lama yang tak akan pernah sama di hari ini.
Lalu, apa yang membuatmu menengok? Membuatmu kembali meronta, memelas pada hati yang pernah kau sayat? Mungkinkah tersadar, atau sekedar bernostalgia semata? Entahlah. Hati memang tak akan mampu terbaca, apa yang dipikirkannya tak akan pernah tergambar nyata dalam kepalaku. Dan kali ini, aku menolak meraih tanganmu kembali.


Ada hal yang perlu dipelajari. Kisah lama yang sempurna di waktu tertentu – lalu berhenti dalam rentang waktu – ketika kembali lagi, kisah itu belum tentu seindah dan sempurna seperti awal. Ada banyak hal yang berubah; sifat, sikap, suasana, dsb. Tentu aku tak tau apa yang terjadi selama tidak denganku. Tentu aku tak mengerti dengan cerita hidupmu selama kau berjuang tidak denganku, berjuang bukan untuk hatiku. Tentu aku tak akan mengerti dengan visi hidupmu kali ini.

Kisah yang tertunda tidak seindah kisah yang selalu berjalan. Dan segala yang terkenang indah, jika kembali tidak akan seindah dahulu. Karena kenangan, keindahan, kesempurnaan memanglah indah dimasanya, namun tidak untuk diulang, tidak untuk dijalani lagi, karena suasana hari ini dan hari lalu telah berbeda. Dan hati tak akan menemukan keistimewaan itu lagi seperti hari dan waktu yang berlalu. Jangan sia-siakan rasa, kasih dan cintamu untuk berlalu dari yang teristimewa. Jangan berlalu jika tak ingin menyesal di kemudian hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar